Photobucket

Jumat, 29 Oktober 2010

DPRD Kota Solok Jajaki Kejasama Pemanfaatan Aset PT. KAI

Seiring dengan pengembangan dan penataan kota Solok, serta muncul potensi dan peluang bisnis dari adanya Kereta Api Wisata Mak Itam, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diikuti perwakilan dari Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, mengunjungi Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) di Bandung, Rabu (27/10). Kunjungan ini bermaksud untuk menjajaki kerjasama penggunaan aset tanah PT. KAI yang berada di depan Stasiun Solok untuk digunakan menata para pedagang kaki lima, terutama yang bergelut di bidang kuliner khas kota Solok.

Dalam kunjungan kerja ini, rombongan yang dipimpin oleh Zulfadli S. Kom M.M menginginkan adanya penjelasan dari PT. KAI mengenai mekanisme dan prosedur untuk menyewa lahan tersebut. Dari 118.181 km2 lahan PT. KAI yang berada di Divisi Regional (Divre) 2 Sumatera Barat, Pemerintah Kota Solok akan menggunakan kurang lebih 600 m2 milik dari PT. KAI, sehingga pasar yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih tertata rapi. Perluasan ini dikarenakan dari 3,4 hektar luas pasar, tidak dapat menampung lagi para pedagang, dan nantinya akan dibangun 42 kios di atas lahan milik PT. KAI itu.

“Kita membaca peluang dari adanya kereta api wisata Mak Itam yang selama ini melewati Solok, dan banyaknya penumpang yang naik dan turun di Solok,” tutur Zulfadli. Pihaknya sangat optimis dengan pengembangan dan penataan daerah di sekitar Stasiun untuk para pedagang kuliner, akan meningkatkan potensi wisata di daerah Solok. “Kami berharap sekali adanya jawaban dari PT. KAI, sehingga dengan adanya pengembangan pasar ini bisa menyentuh kepada masyarakat banyak,” tambah Zulfadli yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD kota Solok. Dan diharapkan pada tahun 2011 nanti, pengembangan pasar ini sudah bisa direalisasikan.

Dijelaskan oleh Executive Vice President (EVP) Aset Non Produksi, Tisna Djaja, bahwa kerjasama ini sangat dimungkinkan, mengingat lahan yang berada di daerah tersebut sangat potensial untuk dikembangkan. Dan ditambahkan oleh Vice President (VP) Commercialization of Non Railway Assets, Yosita Dachtar, bahwa di tempat tersebut belum ada master plan dari PT. KAI untuk pengembangan.

Dalam kunjungan kerja ini, rombongan yang berjumlah 20 orang diterima oleh berbagai pejabat di linkungan Kantor Pusat yang berkaitan dengan masalah aset serta bidang hukum untuk mendapatkan pemanduan dan penjelasan tentang tata laksana yang komprehensif tentang pemanfaatan lahan milik PT. KAI. Kunjungan diakhiri dengan mendatangi Paskal Hypersquare yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Bandung, guna melihat hasil nyata kerjasama antara PT. KAI dengan pihak lain dalam pemanfaatan aset milik PT. KAI. (humaska)

Sumber : PT. KAI

5 komentar:

  1. nach,gitu harus saling kerjasama....
    biar maju.....
    nice post sob.....

    BalasHapus
  2. gitu donx,, jadi kan bisa memajukan daerah-daerah

    BalasHapus
  3. @Entis : haha thanx ya sob
    @Ali : iya harus saling kerja sama juga

    BalasHapus
  4. maju teruss kereta indonesia. jangan sampe lagi memakan korban jiwa

    http://wirawan-blogs.blogspot.com/

    BalasHapus
  5. @Wirawan : kayaknya ga baca lu ya? haha

    BalasHapus